TAK ada satu orang pun yang luput dari ujian Allah SWT. Semua
kalangan, baik tua, muda, miskin, kaya, atau berbagai profesi apa pun,
ujian pasti datang melanda. Kedatangannya tentu tidaklah kita ketahui
sebelumnya, karena hal itu masih bersifat misteri bagi kita. Maka tak
jarang, banyak orang yang salah dalam mengambil tindakan ketika ujian
itu datang melanda.
Dari Ja’far bin Muhammad, bahwasanya ia berkata, “Saya heran terhadap
seseorang yang diuji dengan empat hal akan tetapi ia lupa dari empat
hal, yaitu:
1. Saya heran terhadap seseorang yang merasa sedih dan risau, kenapa
ia tidak membaca, “Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz
dzaalimiin (Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sungguh aku
termasuk orang-orang yang dzalim),” (QS. Al-Anbiya: 87), karena Allah
Ta’ala berfirman, “Maka kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia
dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang
beriman,” (QS. Al-Anbiya: 88).
2. Saya heran terhadap seseorang yang takut sesuatu kejahatan, kenapa
ia tidak membaca, “Habiyallahu wa ni’mal wakiil (Cukuplah Allah menjadi
Penolongku, dan Dia sebaik-baik pelindung),” karena Allah Ta’ala
berfirman, “Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar)
dari Allah, mereka tidak ditimpa suatu bencana, dan mereka mengikuti
keridhaan Allah. Allah mempunyai karunia yang besar,” (QS. Ali Imran:
174).
3. Saya heran terhadap seseorang yang takut terhadap tipu daya orang
lain, kenapa ia tidak membaca, “Wa ufawwidu amri ilallahi innallaha
bashiirum bil’ibaad (Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sungguh,
Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya),” (QS. Al-Mu’minun: 44),
karena Allah Ta’ala berfirman, “Maka Allah memeliharanya dari kejahatan
tipu daya mereka, sedangkan Firaun beserta kaumnya dikepung oleh adzab
yang sangat buruk,” (QS. Al-Muminun: 45).
4. Saya heran terhadap seseorang yang menginginkan surga, kenapa ia
tidak membaca, “Masya Allahu la quwwata illa billaah (Masya Allah, tidak
ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah),” (QS. Al-Kahfi: 39),
karena Allah Ta’ala berfirman, “Maka mudah-mudahan Tuhanku akan memberi
kepadaku (kebun) yang lebih baik dari kebunmu (ini),” (QS. Al-Kahfi:
40). []
Sumber: Terjemah Tanbihul Ghafilin Peringatan
bagi Orang-orang yang Lupa 2/Karya: Abu Laits as Samarqandi/Penerbit: PT
Karya Toha Putra Semarang
sumber : https://www.islampos.com/orang-yang-diuji-4-hal-tapi-lupa-4-hal-183092/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar